BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini pemerintah
menghadapi berbagai kendala dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan. Ketidakmerataan mutu guru di sekolah menjadi alasan utama
pemerintah untuk selalu memperhatikan peningkatan kualitas sumber tenaga
kependidikan. Hal ini ditempuh karena keberhasilan mutu pendidikan
sangat tergantung dari keberhasilan proses belajar-mengajar yang
merupakan sinergi dari komponen-komponen pendidikan baik kurikulum
tenaga pendidikan, sarana prasarana, sistem pengelolaan, maupun berupa
faktor lingkungan alamiah dan lingkungan sosial, dengan peserta didik
sebagai subjeknya.
Seiring dengan
perkembangan zaman, proses pembelajaran tidak lagi terpusat pada suatu
pusat pendidikan seperti kampus, sekolah, kursus, ataupun pusat
pelatihan. Perubahan tersebut telah mengarahkan proses pembelajaran
untuk mendapatkan pengetahuan ke arah tersebar. Paradigma pergeseran
dalam proses pembelajaran ini telah dikenal sejak dekade awal tahun
90-an. Dan kini, keadaan tersebut telah dikenal luas oleh masyarakat
dunia pada umumnya.
Kegiatan proses
pembelajaran terus diarahkan ke arah yang lebih fleksibel dalam
kaitannya dengan ruang dan waktu. Karena memang sudah semestinya, dalam
mendapatkan suatu pengetahuan, ruang dan waktu seharusnya bukanlah suatu
batasan yang menyulitkan bahkan tidak memungkinkan seseorang untuk
mendapatkan suatu pengetahuan yang ingin diketahuinya.
Pada kondisi seperti
sekarang ini, belajar seharusnya bukan lagi merupakan suatu hal yang
membosankan, seperti beberapa dekade yang lalu. Berkat perkembangan
teknologi informasi yang sedemikian pesat, bahan ajar dapat disajikan
dengan suara dan gambar yang dinamis, tidak membosankan, serta padat
informasi.
Pada era seperti
sekarang ini, kecepatan belajar seseorang bukan lagi ditentukan oleh
orang lain yang juga merupakan peserta belajar lainnya. Kecepatan
belajar seseorang ditentukan oleh diri sendiri bukan kemampuan yang
diseragamkan dalam kelas, yang tentu saja bila suatu proses kegiatan
belajar mengajar selalu diseragamkan, maka akan mengakibatkan para
peserta kegiatan belajar yang cerdas rugi dalam kapasitasnya menerima
porsi pengetahuan, apabila standar pembelajaran disetarakan dengan
peserta yang kemampuan pencerapan pengetahuannya lebih lambat, yang mana
seharusnya para peserta yang cerdas mendapatkan porsi pembelajaran yang
lebih besar menjadi berkurang karena disesuaikan dengan peserta lainnya
yang taraf kemampuannya tidak setara. Sedangkan bila standar
pembelajaran disetarakan dengan peserta yang lebih pintar, hal tersebut
jelas akan merugikan peserta lainnya yang taraf kemampuan pencerapan
pengetahuannya lebih lambat. IT menjawab permasalahan ini.
Belajar merupakan
rangkaian proses pengembangan individu yang dilakukan seumur hidup.
Belajar tidak harus di lingkungan formal seperti sekolah, kampus, tempat
kursus ataupun pusat pelatihan dan pengembangan individu. Dengan
berpegang pada pernyataan demikian, dapat ditelusuri bahwa belajar harus
menumbuhkan suatu sikap kemampuan belajar secara mandiri, tanpa perduli
ada tidaknya faktor luar yang mempengaruhi proses belajar tersebut
seperti staf pengajar dan atau ruang kelas. Belajar yang dikatakan
sebagai rangkaian proses pengembangan indvidu selama seumur hidup, sudah
tentu memerlukan adanya pengembangan sikap memotivasi kemampuan belajar
secara mandiri. Faktor lainnya yang tak kalah pentingnya dalam
menentukan keberhasilan kegiatan belajar-mengajar, adalah sumber
belajar. Dalam rangka mengupayakan peningkatan kualitas program
pembelajaran perlu dilandasi dengan pandangan sistematik terhadap
kegiatan belajar-mengajar, yang juga harus didukung dengan upaya
pendayagunaan sumber belajar di antaranya internet. Ini di satu pihak,
sedangkan di pihak lain kenyataan menunjukkan bahwa sumber belajar dan
sarana pembelajaran yang telah dibakukan, diadakan dan didistribusikan
oleh pemerintah belum didayagunakan secara optimal oleh guru, pelatih
dan instruktur.
Paradigma lainnya adalah perubahan dalam konteks pusat pembelajaran. Apabila dahulu, guru merupakan pusat pembelajaran (Teacher Centric), kini bergeser menjadi murid sebagai pusat pembelajaran (Learner Centric).
Untuk mewujudkan
kualitas pembelajaran, perlu ditempuh upaya-upaya yang bersifat
komprehensif terhadap kemampuan guru dalam memanfaatkan internet sebagai
sumber belajar. Namun demikian, berdasarkan isu yang berkembang dalam
pendidikan, pembelajaran di sekolah/lembaga pendidikan belum berjalan
secara efektif, bahkan banyak guru yang mengajar tanpa memanfaatkan
sumber belajar. Mereka mengajar secara rutin apa adanya sehingga
pembelajaran berkesan teacher centris.
Dari uraian diatas maka penulis berasumsi untuk membuat makalah yang berjudul “ Pembelajaran Berbasis IT ( Information Technologi ) “.
2. Rumusan masalah
Dari uraian di atas
permasalahan yang hendak dikaji yaitu bagaimanakah pembelajaran berbasis
IT ( Information Technologi ) itu dapat diterapkan pada siswa dalam
Proses belajar mengajar di sekolah?
3. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mendeskripsikan pembelajaran berbasis internet pada siswa sekolah dasar.
b. Manfaat
Manfaat penulisan ini
meliputi manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoretis, makalah ini
dapat digunakan sebagai acuan untuk memahami pembelajaran berbasis
internet pada siswa sekolah dasar. Manfaat praktis, bagi guru sebagai
masukan dalam memilih sumber belajar dan dapat menerapkannya dalam
proses pembelajaran.
BAB II
ISI
1. Pengertian IT ( Information Technologi )
Informasi diartikan
sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan,
sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan
Technologi adalah hasil rekayasa manusia yang berupa seperangkat alat yang membantu manusia dalam bekerja.
Jadi IT ( Information Technologi )
dapat diartikan seperangkat alat yang membantu dalam bekerja dengan
informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informal dan proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke
penerima pun akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama
penyimpanannya.
IT ( Information
Technologi ) tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat
keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memroses dan menyimpan
informasi,melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untik mengirimkan
informasi. Teknologi yang menggabungkan komputasi (computer) dengan
jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data,suara dan video.
Jadi menurut kesimpulan teknologi informasi adalah gabungan antara
teknologi komputer dengan teknologi komunikasi. IT ( Information
Technologi ) berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan
proses penyaluran data/ informasi tersebut dalam batas–batas ruang dan
waktu. Teknologi informasi merupakan pengembangan dari teknologi
komputer dipadukan dengan teknologi telekomunikasi.
2. Pengertian Internet
Internet
adalah jaringan (Network) komputer terbesar di dunia. Jaringan berarti
kelompok komputer yang dihubungkan bersama, sehingga dapat berbagi pakai
informasi dan sumber daya (Shirky, 1995:2). Dalam internet terkandung
sejumlah standar untuk melewatkan informasi dari satu jaringan ke
jaringan lainnya, sehingga jaringan-jaringan di seluruh dunia dapat
berkomunikasi.
Sidharta (1996) memberikan definisi yang sangat luas terhadap pengertian internet. Internet
adalah forum global pertama dan perpustakaan global pertama dimana
setiap pemakai dapat berpartisipasi dalam segala waktu. Karena internet
merupakan perpustakaan global, maka pemakai dapat memanfaatkannya
sebagai sumber belajar.
Secara umum dapat dikatakan bahwa internet
adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan saling hubungan
antar jaringan-jaringan komputer yang sedemikian rupa sehingga
memungkinkan komputer-komputer itu berkomunikasi satu sama lain.
Hadirnya internet
sebagai sumber informasi ini sangat memungkinkan seseorang untuk mencari
dan menyebarkan segala ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk penemuan
penelitian keseluruh dunia dengan mudah, cepat, dan murah, sehingga
pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan dapat lebih cepat
dan merata. Dengan demikian segala informasi yang ada di internet dapat
dijadikan sebagai sumber belajar.
Maka kedudukan computer
/ internet sangat penting dalam pembelajaran berbasis IT , karena dapat
memudahkan pendidik dan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan segala
fasilitas yang ada dalam internet dapat dimanfaatkan untuk mencari bahan
dan media untuk media pembelajaran yang akan dilaksanakan pendidik dan
siswa. Sehingga pembelajaran berbasis IT akan mempercepat terwujudnya
masyarakat yang sadar teknologi, khususnya dosen sebagai bagian dari
institusi pendidikan.
3. Spesifikasi Peralatan Internet
Agar kita dapat
mengoperasikan internet dengan baik, maka dibutuhkan perangkat keras dan
perangkat lunak yang memadahi. Perangkat keras adalah komponen-komponen
fisik yang membentuk suatu sistem komputer serta peralatan-peralatan
lain yang mendukung komputer untuk melakukan tugasnya. Perangkat keras
tersebut berupa:
1.satu unit komputer,
2.modem,
3.jaringan telepon,
4.adanya sambungan dengan ISP (Internet Service Provider).
Sedangkan perangkat
lunak adalah program-program yang diperlukan untuk menjalankan perangkat
keras komputer. Perangkat lunak ini kita pilih sesuai dengan:
- kemampuan perangkat keras yang kita miliki,
- kelengkapan layanan yang diberikan,
- kemudahan dari perangkat itu untuk kita operasikan dalam (User Friendly).
4. Penggunaan IT ( Information Technologi ) Dalam Pembelajaran
Pada suatu lingkup
pendidikan formal yang lebih sempit seperti sekolah, biasanya menerapkan
suatu sistem penyeleksian calon siswa/i baru, dan pada umumnya sekolah
yang bereputasi baik, seleksi ketat merupakan suatu keharusan dan juga
sebagai tolak ukur tingkat kualitas pendidikan yang akan diberikan di
sekolah tersebut. Dengan adanya hal tersebut, terkesan proses penerimaan
siswa/i baru merupakan suatu proses yang mempersulit. Akan tetapi
dengan sistem pembelajaran IT, hal tersebut bukanlah merupakan hal yang
utama lagi, karena kegiatan belajar mengajar tidak diseragamkan dengan
sekelompok siswa/i dengan tingkat kemampuan penyerapan materi pelajaran
tertentu. Akan tetapi, kesuksesan kegiatan belajar mengajar tergantung
pada motivasi, kecerdasan, dan usaha dari masing-masing peserta belajar.
Sehingga diskriminasi dalam proses kegiatan belajar mengajar dapat
diminimalisasi atau bahkan ditiadakan .Pembelajaran di kelas bertujuan
untuk membangun pengetahuan siswa dalam bidang studi atau keterampilan
tertentu. Pengetahuan itu bisa diperoleh dengan berbagai cara, namun
apapun cara yang dilakukan oleh guru tidak lain hanyalah untuk
membelajarkan siswa baik di dalam mauupun di luar kelas. Oleh karena
itu guru perlu cara yang mampu menggugah motivasi siswa untuk belajar.
Pembelajaran berbasis
IT dapat dilaksanakan salah satunya dengan penggunaan ruang multimedia
yang tersedia di sekolah. Ruang multimedia yang dimaksudkan adalah
ruangan yang didalamnya terdapat beberapa komputer yang cukup
representatif untuk seluruh siswa dalam satu kelas dan sudah disetting
dengan LAN (Lokal Area Network), LCD untuk menayangkan presentasi guru,
headphone di tiap komputer untuk mendengarkan suara guru dari komputer
induk, mikrophone dan sound sistem yang berfungsi sebagai pengeras suara
sehingga dapat terdengar oleh seluruh siswa dalam kelas, sambungan
internet, printer, AC(Air Conditioning) jika memungkinkan. Multimedia
berarti berbagai media. Istilah bagi transmisi data dan manipulasi semua
bentuk informasi, baik berbentuk kata-kata, gambar, video, musik,
angka, atau tulisan tangan. Bagi komputer, bentuk informasi tersebut,
semuanya diolah dari data digital (yang terdiri dari nol dan satu).
Adapun komponen yang perlu dipersiapkan untuk melaksanakan pembelajaran
berbasis IT dengan menggunakan ruang multimedia antara lain:sarana
elektronik (komputer/laptop, LCD, headphone dan lainlain) kemauan siswa
dan guru untuk melakukan renovasi pembelajaran sumber daya manusia (guru
dan siswa) kesiapan sekolah untuk menanggung beban operasional dan
biaya perawatan.
5. Bentuk-Bentuk Media Ajar Berbasis IT
Jenis kegiatan/tugas guru yang dapat dilaksanakan dengan menggunakan ruang multimedia antara lain :
1. Presentasi Power Point
Menyampaikan materi
(presentasi)Salah satu bentuk tugas yang paling sederhana yang dapat
dilakukan adalah menyampaikan materi pelajaran menggunakan media
komputer/laptop dan LCD. Materi disampaikan kepada siswa dengan
menayangkan materi pada layar dan siswa dapat mengikuti bersama-sama.
Keterampilan yang dapat digunakan yaitu dengan mengolah materi
menggunakan program MS Power Point. Kemudian dapat dikembangkan lagi
menggunakan program Windows Movie Maker, Ulead VideoStudio dan
lain-lain. Bahkan dengan menayangkan video yang berhubungan dengan
materi juga bisa dilakukan tanpa guru
Presentasi Power Point.
Ini adalah bentuk yang paling sederhana dan paling mudah dan paling
praktis sehingga paling banyak dipergunakan oleh kebanyakan pembicara,
baik pembicara seminar, workshop, dan juga guru di kelas. Hendaknya,
setiap guru paling tidak mempunyai kemampuan untuk membuat materi ajar
dalam bentuk presentasi Power Point ini. Meskipun paling sederhana,
Power Point memberikan fasilitas yang cukup hebat untuk membuat media
ajar. Justru dengan kesederhanaan ini lah yang menyebabkan hal ini
sangat mudah dipelajari. Apakah hasilnya menjadi sangat sederhana?
Belum tentu. Dengan kreatifitas lebih, Power Point dapat dioptimalkan
dengan baik untuk membuat paket media ajar yang berkualitas.
2. Memutar
video dan lagu/musik yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang
disela-sela kegiatan belajar siswa, misalnya saat siswa mengakses materi
pelajaran melalui internet.
2.a.Video Pembelajaran.
Prinsipnya adalah, CD
pembelajaran itu nanti berupa video hasil rekaman aktifitas pembelajaran
yang direkam dan ditampilkan dalam bentuk video. Karena bentuknya
video, maka dia akan mengalir seperti orang nonton film. Tidak ada
fasilitas interlinking dalam film tadi. Bahan video bisa berasal dari
rekaman anda yang seolah-olah sedang mengajar di lab, sedang mengerjakan
workshop, rekaman desktop dengan Camtasia, atau bisa juga mencari dari
situs-situs social video hosting seperti youtube.com, teacherstube.com, metacafe.com,
dan sebagainya. Kemudian, potongan-potongan video diolah dengan
perangkat lunak video editting (misalnya ULead Video Editor), ditambahi
elemen text, diberikan efek-efek, dan juga perlu diberikan dubbing suara
guru. Perangkat yang dibutuhkan diantaranya kamera digital dan handycam
(kalo tidak ada, mungkin camera handphone pun juga bisa, dengan
kualitas terbatas).
2.b. CD Media Ajar Berbasis HTML.
Ketika kita
membeli majalah-majalah komputer, sering kali kita mendapatkan CD yang
begitu kita masukkan ke dalam CD ROM, dia langsung nge-load
internet browser dan menampilkan menu dan konten CD tersebut. Nah,..
idenya adalah seperti itu. Bahasa HTML adalah bahasa yang biasanya
dipergunakan dalam menampilkan halaman web. Halaman HTML dapat dibuat
dengan mudah dibuat. Tentunya, akan sangat tergantung kepada yang
bersangkutan dalam membuat tampilan. Setiap topik atau bahasan yang
berhubungan dapat dengan mudah dihubungkan dengan link (hyperlink).
Sama persis dengan halaman web, namun sekarang kita buat dalam bentuk
CD. Caranyapun sangat mudah, kumpulkan semua materi kerja dalam satu
folder. Seluruh folder ini harus tercopy ke dalam CD dengan letak file
dan struktur folder yang sama persis dengan saat pembuatan. Jangan lupa
mengemas CD tersebut dalam bentuk autorun CD. Caranya pun juga sangat
mudah, cukup dengan menambahkan file ‘autorun.inf’, definisikan file
inisiasi yang akan dibuka dengan file tersebut.
2.c.Multimedia Pembelajaran Interaktif.
Ini mungkin yang paling
sulit, namun demikian hasilnya juga bisa sangat memuaskan. Software
yang dipergunakan misalnya Macromedia Flash, Authorware, dsb.
Elemen-elemen gambar dan audio video bisa tetap digabungkan didalamnya.
Animasi bisa dibuat dengan baik. Interactivitas bisa dibuat dengan action script. CD CD pembelajaran untuk anak-anak yang sekarang bisa kita peroleh di toko buku adalah contoh jenis media ajar jenis ini.
3. Menampilkan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran
4. Mengirim informasi/pesan dari guru (komputer server) ke siswa (computer client)
5. Mengirim tugas/ulangan kepada siswa dan mengumpulkannya kembali melalui komputer server
6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengakses materi melalui Internet
7. Menggunakan
ruang ini sebagai laborarotorium bahasa karena di dalamnya terdapat
headphone yang disambungkan dengan tiap computer dan bisa mendengar
suara guru dari computer server
6. Perkembangan IT ( Information Technologi ) dalam Pembelajaran
Perubahan demi
perubahan yang terjadi dari suatu zaman ke zaman berikutnya telah
mengantarkan manusia memasuki era digital, suatu era yang seringkali
menimbulkan pertanyaan : apakah kita masih hidup di masa kini atau telah
hidup di masa datang.
Perkembangan tehnologi
informasi dan komunikasi telah memberikan pergeseran dalam pembelajaran,
menurut Rosenberg (2001) dengan perkembangan IT ada lima pergeseran
dalam pembelajaran yaitu:
- dari pelatihan ke penampilan,
- dari ruang kelas e di mana dan kapan saja,
- dari kertas ke online atau saluran,
- fasilitas fisik ke jaringan kerja,
- dari waktu siklus ke waktu nyata.
Interaksi guru dan
siswa tidak harus dilaksanakan dengan tatap muka, tetapi juga dilakukan
dengan menggunakan media yang tersedia dalam laboratorium multimedia.
7. Manfaat Komputer dalam Pembelajaran Berbasis IT
Komputer dirumuskan
sebagai suatu perlengkapan elektronik yang mengolah data, mampu menerima
masukan dan keluaran, dan mempunyai sifat seperti kecepan yang tinggi
ketelitian, dan kemampuan menyimpan instruksi – insstruksi untuk
memecahkan masalah. Komputer dapat melaksanakan kebanyakan jenis
pengolaahan informasi yang dapat dilakssanakan oleh manusia dengan lebih
cepat dan dengan kesalahan – kesalahan yang lebih sedikit. Komputer
dapat membaca data dari ratusan kartu pons dalam waktu yang sangat
singkat; menyimpan jutaan atau angka untuk kemudian dapat diperoleh
kembali seketika; melaksanakan bermacam perhitungan yang sangat sulit ;
menuliss surst yang telah diprogramkan ; membuat gambar, kurvs, grsfik,
dan sebagainya.
Komputer tidak dapat
mulai berfikir, membetulkan kesalahannyasendiri, atau melakukan
pengolahan yang sifatnya kreatif. Akan tetapi, kesalahaan penemuan yang
sifatnya rutin dapat deprogram kedalam computer sehingga computer
tersebut dapat memberi peringatan kepada operatornya mengenai kesalahan
yang sedang dibuat.
Kebanyakan computer
yang di pakai dalam IT adalah computer digitall, yang mengolah data
dalam bentuk huruf atau angka yang berlainan, menggunakan line printer,
mesin tik, alat pons kartu atau alat pons pita kertas untuk membuat
laporan atau formulir jenis standart. Computer analog dipergunakan untuk
mengolah data yang sifatnya terus- menerus seperti suhu, tekanan udara,
dan informasi mengenai permesinan dan produksi lainnya.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis IT dapat diterapkan dalam
proses belajar mengajar dengan beberapa metode pembelajaran (diskusi,
inkuiri, deskoveri, dan problem solving) serta menggunakan model
pembelajaran yang dikemas sederhana, menarik, dan menyenangkan siswa,
sehingga pembelajarannya lebih bermakna.
Dengan pembelajaran
berbasis IT mendidik siswa untuk berpikir kritis, menambah wawasan dan
pengetahuan siswa, mendidik siswa untuk belajar otodidak, dan
meningkatkan hasil belajar siswa sehingga mampu meningkatkan mutu
pendidikan.
Kedudukan computer /
internet sangat penting dalam pembelajaran berbasis IT , karena dapat
memudahkan pendidik dan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan segala
fasilitas yang ada dalam internet dapat dimanfaatkan untuk mencari bahan
dan media untuk media pembelajaran yang akan dilaksanakan pendidik dan
siswa. Sehingga pembelajaran berbasis IT akan mempercepat terwujudnya
masyarakat yang sadar teknologi, khususnya dosen sebagai bagian dari
institusi pendidikan.
2. Saran
Para pendidik dan
pihak-pihak yang terkait hendaknya mulai menyiapkan dan memperkenalkan
pembelajaran berbasis IT sejak Sekolah Dasar agar para siswa siap
menghadapi tantangan zaman dan dapat menerima perkembangan teknologi
informasi dengan cepat,untuk itu diharapkan para pendidik selalu
menambah ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
melakukan renovasi dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Mudhofir. 1992. Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Setijadi. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan (Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT). Jakarta: Rajawali.
Shirky, C.1995. Internet lewat E-mail. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
Sidharta, L.1996. Internet: Informasi Bebas Hambatan 1. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.
Tim FKIP-UMS,2004.Manajemen Pendidikan.Surakarta : Muhammadiyah University Press.
Moekijat,DRS.1986.Pengantar Sistem Informasi Manajemen.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Siagian,P,Sondang,M.P.A.,Ph.D.1973.Sistem Informasi.Jakarta : Gunung Agung.